ALFIN AGNUBA

Menggali-gali, 2024

Screen Print on Clairefontaine Paper
150 x 200 cm
(PCP123)
Rp. 20.000.000

Karya ini menggambarkan sebuah episode kelam dalam sejarah Indonesia yang dikenal dengan sebutan “Penembakan Misterius.” Antara tahun 1983 hingga 1985, ribuan orang Indonesia dibunuh, sebagian besar adalah laki-laki, dan sebagian besar terjadi pada malam hari. Pihak berwenang melaporkan bahwa para korban adalah “preman,” seolah-olah hal tersebut membenarkan pembunuhan mereka, padahal banyak di antara mereka hanyalah pemuda berambut panjang dan bertato.

Dalam karya ini, Alfin mendokumentasikan tempat-tempat di Yogyakarta di mana beberapa jenazah ditemukan, terutama di dua terminal bus yang ramai. Saat para penumpang tiba di pagi hari, mereka disambut oleh pemandangan yang mengejutkan dan mengerikan. Para pelaku tidak pernah tertangkap atau diadili, meskipun secara luas dipahami bahwa mereka adalah anggota militer Indonesia yang bertindak atas perintah Soeharto.

This work portrays a dark episode in Indonesia’s history known as the “Penembakan Misterius” (Mysterious Shootings). From 1983- 85 thousands of Indonesian people were murdered, mostly men, and mostly in the middle of the night. The authorities reported the victims were all “Preman” (gangsters) as if this somehow justified their murders, although many were just young men with long hair and tattoos.

In this image, Alfin documents the places in Yogyakarta where some of the bodies were found, in particular at two busy bus terminals. When commuters arrived in the mornings they were confronted by a shocking and gruesome message. The perpetrators were never caught or brought to justice, although it is widely understood they were the Indonesian military, acting on the orders of Soeharto.